FKP dengan tuan rumah Universitas Muhammadiyah yogyakarta. Jumat, 22 November 2024 dengan pembicara Dr. Dyah Titis Kusuma Wardani (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/FEB UMY).

Keluarga memiliki peran fundamental dalam membentuk pola pikir dan perilaku keuangan anak-anak. Sebagai unit sosial pertama yang berinteraksi langsung dengan individu sejak usia dini, keluarga menjadi tempat awal di mana nilai-nilai dasar, termasuk literasi keuangan, diajarkan dan diterapkan. Orang tua, sebagai pendidik utama memainkan peran penting dalam mengajarkan konsep-konsep seperti pengelolaan uang, kebiasaan menabung, dan pengeluaran yang bijaksana. Pengetahuan dan sikap yang diajarkan di rumah tidak hanya mempengaruhi perilaku keuangan anak di masa kecil, tetapi juga dapat membentuk kebiasaan finansial yang terbawa hingga dewasa.

Dalam presentasinya Dr. Dyah Titis Kusuma Wardani  menyampaikan meskipun pentingnya peran keluarga telah diakui, literatur terkait pendidikan literasi keuangan dalam konteks rumah tangga masih terbatas. Sebagian besar penelitian berfokus pada program pendidikan formal di sekolah atau inisiatif literasi keuangan di tempat kerja. Beliau memandang kesenjangan dalam literatur ini menjadi semakin nyata ketika mempertimbangkan peran gender dalam membentuk sikap terhadap literasi keuangan. Perspektif gender menjadi relevan karena penelitian terbaru menunjukkan adanya kesenjangan gender yang persisten di seluruh dunia. Dalam hal ini, perempuan cenderung tertinggal dibandingkan laki-laki dalam literasi keuangan. Hal ini menunjukkan perlunya penelitian lebih mendalam untuk memahami peran gender dalam membentuk sikap keuangan anak-anak, mengingat dampaknya yang signifikan pada perilaku keuangan di masa depan.

 Untuk memahami peran gender dalam membentuk sikap keuangan anak-anak , penelitian ini dilakukan  untuk mengeksplorasi perbedaan gender dalam perilaku pengajaran nilai hemat dan menabung kepada anak-anak. Penelitian tersebut menggunakan data dari World Values Survey (WVS) gelombang ke-6 dan ke-7  yang mencakup periode 2010 hingga 2021 dengan total 138.850 responden dari 69 negara. WVS sendiri merupakan  proyek penelitian global yang dimulai sejak 1981 dan dirancang untuk memahami nilai-nilai, kepercayaan, dan preferensi budaya masyarakat lintas negara, memberikan data berharga untuk penelitian sosial dan kebijakan global.

Menggunakan metode pooled cross-sectional regression dan analisis regresi logistik, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara gender dan sikap terhadap literasi keuangan dalam keluarga. Analisis dilakukan dengan mengontrol berbagai variabel, seperti usia, tingkat pendidikan, pendapatan, serta indikator makroekonomi, termasuk PDB per kapita dan inflasi. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku dalam mengajarkan nilai hemat dan menabung kepada anak-anak. Perempuan cenderung lebih memprioritaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai tersebut dibandingkan laki-laki.Temuan ini tetap konsisten dan robust bahkan setelah mengontrol berbagai faktor lain, seperti usia, tingkat pendidikan, pendapatan, dan status pekerjaan.  

Temuan dari penelitian ini menghasilkan beberapa rekomendasi kebijakan, dan salah satunya adalah perlunya kebijakan literasi keuangan berbasis gender sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas program. Program literasi keuangan perlu dirancang dengan pendekatan multidimensi yang sensitif terhadap budaya, ekonomi lokal, dan perbedaan gender, menggantikan pendekatan generik “satu ukuran untuk semua.” Kampanye kesadaran publik juga disarankan untuk menekankan peran strategis ibu dan ayah dalam mengajarkan nilai hemat dan menabung kepada anak-anak. 

Download slides (Dyah wardani)