FKP dengan tuan rumah BAPPENAS dengan narasumber Aruminingsih (BAPPENAS). Selasa, 1 Oktober 2025.

Presentasi FKP ini membahas perencanaan kawasan industri berbasis pemodelan risiko bencana di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Karawang dikenal sebagai wilayah rawan banjir akibat perubahan penggunaan lahan yang signifikan, terutama akibat perluasan kawasan industri. Perubahan ini mengurangi daya serap air tanah, sehingga meningkatkan risiko banjir.

Aruminingsih (BAPPENAS) mengkaji hubungan antara perubahan penggunaan lahan dengan risiko banjir, serta dampaknya dari perspektif lingkungan, ekonomi, dan sosial. Data historis dari tahun 1979 hingga 2019, termasuk citra satelit dan kuesioner dari masyarakat setempat, digunakan sebagai dasar  model risiko bencana banjir berbasis analisis spasial dan simulasi system dynamics untuk mengidentifikasi hubungan antara perubahan penggunaan lahan dengan risiko banjir di kawasan industri. Model ini mencakup analisis peta penggunaan lahan historis menggunakan citra Landsat dan proyeksi laju run-off permukaan tanah hingga tahun 2030. Selain itu, dalam model ini juga dilakukan simulasi skenario, seperti skenario pembangunan drainase dan efektivitas mitigasi risiko. Pendekatan berbasis model ini memungkinkan perencanaan kawasan industri yang lebih terintegrasi, adaptif, dan berkelanjutan terhadap ancaman banjir.

Penelitian menyimpulkan pentingnya perencanaan berkelanjutan di kawasan industri melalui kombinasi langkah struktural, seperti pembangunan sistem drainase, dan langkah non-struktural yang memperhatikan aspek lingkungan. Kolaborasi multi-pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, pengembang industri, dan masyarakat lokal, diperlukan untuk mengurangi biaya sosial dan meningkatkan resiliensi terhadap bencana.

Beberapa rekomendasi yang disimpulkan dari penelitian ini antara lain perlunya  pengembangan kebijakan tata ruang yang terintegrasi, program pengelolaan risiko banjir, serta kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, guna melengkapi analisa, ke depan dapat dipertimbangkan untuk mengeksplorasi pola perilaku masyarakat dalam menghadapi bencana dan melakukan studi komparatif di berbagai kawasan lain, seperti kawasan ekonomi khusus atau pedesaan.

 

Download slides