Berbagai studi menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 kurang lebih tiga tahun lalu telah membuat siswa Indonesia mengalami learning loss, di mana mereka kehilangan kesempatan belajar dan bahkan kehilangan pengetahuan yang telah mereka pelajari sebelumnya. Meski setahun terakhir ini proses pemulihan pembelajaran mulai terjadi, pandemi masih menyisakan learning gap atau kesenjangan antara kemampuan siswa dengan kompetensi yang seharusnya mereka kuasai berdasarkan standar kurikulum. Kesenjangan pembelajaran pun semakin melebar di kalangan kelompok rentan, terutama siswa penyandang disabilitas dan mereka yang bersekolah di wilayah terpencil. Kondisi tersebut ditemukan dalam Studi Kesenjangan Pembelajaran seri ketiga yang dilakukan oleh Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) untuk memahami sejauh mana pandemi COVID-19 berdampak pada kemampuan literasi dan numerasi siswa di 20 kabupaten/kota di Indonesia dari perspektif kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI). Unduh laporannya dengan klik di sini.

Acara ini merupakan diskusi publik yang diadakan oleh INOVASI dengan tujuan membangun dialog antar berbagai pihak untuk memperkuat pendidikan inklusif serta mewujudkan pendidikan yang merata dan bermutu bagi semua anak Indonesia.

Narasumber:
1. Rasita Ekawati Purba (INOVASI)
2. Lily Suryani (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB)

Penanggap:
1. Tolhas Damanik, Yayasan Wahana Inklusif Indonesia
2. Budhis Utami, Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif (KAPAL) Perempuan
3. Sakdiyah (Kementerian Agama RI), dalam konfirmasi
4. Aswin Wihdiyanto (Kemendikbudristek RI), dalam konfirmasi

Moderator: Lukman Solihin (Pusat Standar dan Kebijakan Pendidika/PSKP Kemendikbudristek)

Rabu, 27 September 2023 jam 09.00-11.00 WIB (daring di Zoom)

Tersedia Juru Bahasa Isyarat dan penerjemah ke Bahasa Inggris. Translation into English is available.

Registrasi: bit.ly/fkp2709

Thumbnail photo by Aaron Burden on Unsplash