Kemampuan literasi anak-anak Indonesia cenderung masih rendah. Berdasarkan tes EGRA (Early Grade Reading Assessment) nasional yang dilakukan oleh Research Triangle Institute (RTI) pada tahun 2014, hanya 60% siswa SD kelas awal yang mampu memahami isi teks yang dibacanya. Temuan INOVASI pada tahun 2019 pun menemukan bahwa hanya 58% siswa SD kelas I hingga kelas III di empat provinsi dampingan (NTB, NTT, Kalimantan Utara, Jawa Timur) yang lulus tes literasi dasar (kemampuan pengenalan huruf, suku kata, dan kata).
Memanfaatkan momentum Hari Literasi Internasional 2022 yang mengangkat tema “Transforming Literacy Learning Spaces” acara diskusi yang diselenggarakan oleh Program INOVASI bersama Litara ini akan menyampaikan temuan INOVASI terkait studi buku dan upaya yang telah dilakukan INOVASI dan Litara untuk meningkatan akses ke buku bacaan anak yang berkualitas. Litara adalah mitra kerja INOVASI dalam hal pengembangan buku bacaan yang anak-anak. Forum ini akan secara spesifik membahas temuan INOVASI dan Litara terkait tantangan dan strategi dalam mengembangkan ekosistem perbukuan di Indonesia agar mampu meningkatkan akses anak-anak ke buku bacaan yang berkualitas. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan ke publik tentang situasi perbukuan terkini, apa yang telah berhasil dicapai dan apa yang masih perlu ditingkatkan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas buku bacaan, serta solusi praktis yang bisa dilakukan berbagai pemangku kepentingan.
Pembicara:
1. Nilam Pamularsih (INOVASI): Tantangan dan strategi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas buku bacaan
2. Sofie Dewayani (Litara): Kerjasama masyarakat-sekolah untuk menumbuhkan minat baca dan kemampuan literasi anak
Moderator: Lukman Solihin (PSKP BSKAP Kemendikburistek)
Tersedia penerjemah ke Bahasa Inggris dan ke Bahasa Isyarat Indonesia
Slides and video for past seminars: